9 Agustus 2009

Tentang Kemarin (88)

kemarin tepat pukul 10.15, densus 88 berhasil melumpuhkan gembong teroris kelas kakap yang sudah lama menjadi incaran pemerintah indonesia. dialah Noordin M Top, laki-laki yang disinyalir menjadi otak dibalik semua peristiwa pemboman yang merugikan ekonomi dan keamanan di indonesia.

pemberitaan pun ramai menyebutkan dan memuji apa yang telah dilakukan oleh densus 88 kali ini, bahkan ada yang menyatakan bahwa hal ini adalah sebuah pencapaian yang paling sukses dalam menangani teroris. tapi dilain pihak, ada juga yang masih meragukan tentang keberhasilan tersebut. satu diantaranya adalah Hendropriyono yang kita kenal sebagai mantan kepala BIN. Hendro seolah sangsi bahwa yang mati di Temanggung adalah Noordin, hal ini didasari oleh keyakinan Hendro bahwa Noordin bukanlah orang yang dapat dengan mudah dikejar. pengalaman Hendro selama menjadi kepala BIN, mungkin menjadi dasar dari asumsinya dalam menanggapi hal ini. walaupun, Hendro sendiri tidak menampik kalo dia juga memberikan ucapan selamat kepada densus 88 atas hal ini.

akan tetapi yang kemudian menjadi menarik bagi saya adalah fenomena angka yang mengitari peristiwa ini. kejadian penangkapan Noordin dilakukan pada tanggal 8 bulan 8 oleh densus 88. sementara itu waktu yang dihabiskan untuk memburu teroris tersebut memakan waktu 8 jam + 8 Jam = 16 jam dan peristiwa ini terjadi bertepatan dengan akan dirayakan HUT RI yang ke 8 x 8 = 64 Tahun. fenomena ini pun ditambah lagi dengan selang 1 bulan dari kejadian pemboman di hotel Marriot dan Ritz-Charlton yang terjadi pada tanggal 17 juli, yang jika dibahasakan ulang menjadi 1+7 =8, dan jeda 1 bulan merupakan angka tambah bagi angka 7 yang menujuk pada blan juli, dan jika kita pikir secara sederhana, semua angka menuju pada angka 88.

lantas yang menjadi pertanyaan kemuian adalah, apakah memang betul bahwa tragedi ini penangkapan Noordin Top itu adalah sebuah kebetulan ataukah sebuah konspirasi yang direncanakan oleh politik global yang bermain di neara ini? atau malah jangan-jangan tokoh Noordin Top itu sebenarnya hanya tokoh fiktif hasil rekayasa dari konspirasi global?

Tapi apapun itu, jangan sampai kita terjebak untuk lupa dan teralihkan oleh politik media, bahwa di negara ini pun sedang terjadi permasalahan yang bisa mengganggu jalannya demokrasi kita, yakni kisruh pilpres dan permasalahan TKW yang belum bisa dituntaskan oleh pemimpin-pemimpin kita.


semoga..