11 September 2009

Manifesto Keakuan

aku menapaki hari dalam kelam yang sedikit berjarak dari malam,
berjalan dengan gumaman
yang keluar bersama kepulan asap
dari mulut yang masih merasakan asam,,

aku hendak berlari dalam kesuraman,
yang selalu membawaku menuju impian dalam malam,
dan terkadang, sesekali ku coba untuk dilawan dengan keterjagaan yang menampik semua kenyataan,
yang kupercayai sebagai hasil dari kesepakatan,,

sejatinya, aku tak pernah minta untuk diberkahi,
dan dilahirkan untuk menikmati hangatnya mentari,
dalam setiap prosesi tentang duniawi yang masih perlu dibenahi
hanya kemudian untuk digiring menuju altar suci

aku hanya yang menghedaki hidup yang berjalan bersama kehendak dan hasrat,
bergerak kesetiap tempat dengan bebas,
tanpa perlu digiring atas nama dosa dan pahala,
yang hanya membuat aku dari peradaban yang tak tertuntaskan.

bandung 090909